Example 728x250
Berita PilihanTulang Bawang Barat

Septina Warga Tiyuh Panaragan Laporkan Manejemen RS Asy Syfa Dayamurni  ke Polsi

95
×

Septina Warga Tiyuh Panaragan Laporkan Manejemen RS Asy Syfa Dayamurni  ke Polsi

Sebarkan artikel ini

KARYANASIONAL.COM, TULANG BAWANG __  Septina (25) warga Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulang bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba)  melaporkan pihak manejemen Rumah Sakit (RS) Asy Syfa Dayamurni, Tubaba ke pihak berwajib.

Dia diduga menjadi korban malpraktek oknum dokter yang berdinas di rumah sakit tersebut, setelah sebuah benda asing berhasil dikeluarkan dari dalam perutnya. Sebuah benda asing berupa kain kasa diduga tertinggal pasca korban melakukan operasi caesar di RS Asy Syfa pada 27 Maret 2019 lalu.

Kain kasa yang sudah berwarna kehijauan dan berbau menyengat itu, berhasil dikeluarkan tenaga medis dari Poned Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kamis (20/6/2019), ketika korban hendak memeriksakan kesehatannya.

Pasca melahirkan, korban kerap mengeluh lantaran merasa sakit dibagian perut, serta nifas yang tidak kunjung berhenti setelah 85 hari melahirkan serta diperparah keluarnya cairan berbau menyengat dari organ intim korban.

“Awalnya sakit-sakit perut saya. Terus sebulan habis Caesar mulai nifas, keluar cairan gitu dan berbau busuk. Sampek orang dikeliling saya aja bisa ngebaunya. Seminggu terakhir ini tambah parah, karena saya mulai demam. Sangking panasnya keluar air mata,” kata Septina, ditemui di Mapolres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019).

Bidan Eka salah satu tenaga medis Poned Panaraganjaya membenarkan jika mereka telah mengeluarkan kain kasa yang berada di mulut rahim perut korban.

“Pas Ipa itu tadi kan kita buka rahimnya. Pas dibuka sesuai keluhan nifasnya bau ternyata ada itu (kain kasa),” ujar dia.

Suami korban Ferdi Irwanda mengaku, kedatangan mereka ke Polres Tulangbawang hendak melaporkan kelalaian oknum tenaga medis RS Asy Syfa.

Menurut laki-laki yang berprofesi sebagai jurnalis di Surat Kabar Harian Lampung Post , kejadian yang menimpa istrinya menjadi sebuah presedent buruk dalam pelayanan kesehatan. Sebab kejadian itu, sebuah kesalahan fatal yang dapat merenggut korban jiwa orang lain.

“Kami memilih menempuh jalur hukum karena kami merasa rumah sakit Asy Syfa bekerja tidak profesional dan penuh kehati-hatian dalam memberikan pelayanan. Kami tidak mau kejadian serupa terulang kembali,” kata dia.

Dia berharap aparat kepolisian dapat segera menindak lanjuti laporannya, dan segera memproses para pelaku yang dinilai lalai dan ceroboh dalam memberikan pelayanan terhadap istrinya.

“Saya berharap polisi segera memeriksa oknum dokter yang menangi istrinya saya ketika Caesar. Kok bisa kain kasa itu tinggal di dalam perut, kan aneh. Apa iya bisa masuk sendiri, kan enggak mungkin. Sebab ini menyangkut soal nyawa manusia. Nyawa seekor hewan saja kita jaga apalagi ini menyangkut nyawa manusia. Ini menjadi sejarah buruk pelayanan dari rumah sakit Asy Syfa,” ujar dia. (Hartawan)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

footer { display: block; background-color: black; color: white; border-top: 3px solid #c4a0a4; }